lahirnya epos ramayana dan mahabarata
Mahabharatadan Ramayana: Kitab epos terbesar sepanjang masa oleh: C. Rajagopalachari Terbitan: (2013) Mahabharata Ramayanan : [ Epos besar manusia sepanajang masa ] oleh: C. Rajagopalachari Terbitan: (2008)
IndiaKuno mewarisi dua epos termasyhur, Mahabarata dan Ramayana (sekitar 500 SM), yang menurut tradisi epik pertama ditulis oleh Wiyasa dan kedua oleh Walmiki. (Lahirnya Kumara), Nalodaya. Darmawan Bhasa (350) menulis Impian Wasawadatta dan Sudraka menulis drama Kereta Tanah Liat. Sastra Cina Kuno. Warisan sastra tertua dari Cina berupa
CeritaRamayana Dan Mahabarata Berasal Dari. Raja duswanta menikahi sakuntala atas perintah dari pertapaan bagwan kanwa, dan kemudian membentuk pusat pemerintahan yang dinamakan hastinapura. Dulu pada saat penyebaran agama hindu pendeta2 dari india menceritakan. Cerita Wayang Indonesia Melestarikan Wayang Seni Budaya from
8 Pengaruh Hindu-Buddha terhadap Indonesia dalam bidang kebudayaan dan kesenian yakni . a. bangsa Indonesia mulai mengenal goresan pena Pallawa dan bahasa Sansekerta b. banyak seni patung yang merupakan perwujudan penghormatan terhadap dewa c. hasil seni sastra, berupa kisah Epos Mahabharata dan Ramayana
RamayanaRamayana diciptakan oleh Valmiki, pujangga India, konon sebelum Mahabharata tercipta, dan seperti Mahabharata, mahakarya ini masuk ke Nusantara bersama masuknya agama Hindu. Selanjutnya, leluhur penduduk Nusantara (khususnya di Jawa dan Bali) mengadaptasi dan mengembangkannya dalam bentuk kakawin (puisi klasik berbahasa Kawi/Jawa Kuno), relief
Rencontre Femme Malgache A La Reunion. Ari, Indah, dan Sekar membeli buku tulis, pensil, dan penghapus dengan merk sama di sebuah minimarket. Ari membeli 3 buku tulis, 1 pensil, 2 penghapus dengan harga Rp Indah membeli 1 buku tulis, 2 pensil, 3 penghapus dengan harga Rp Sekar membeli 2 buku tulis, 1 pensil, 1 penghapus dengan harga Rp Jika Rosa hanya ingin membeli 1 pensil dan 1 penghapus, maka ia harus membayar …. Answer
0% found this document useful 0 votes5K views3 pagesOriginal TitleLahirnya epos Ramayana dan Mahabrata merupakan perwujudan lebih lanjut dari pengaruh © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes5K views3 pagesLahirnya Epos Ramayana Dan Mahabrata Merupakan Perwujudan Lebih Lanjut Dari Pengaruh HinduOriginal TitleLahirnya epos Ramayana dan Mahabrata merupakan perwujudan lebih lanjut dari pengaruh to Page You are on page 1of 3 epos Ramayana dan Mahabrata merupakan perwujudan lebih lanjut dari pengaruh Hindu-Budha dalam bidang disebut! Jawaban pengaruh agama Hindu-Buddha di bidang Sastra & seni. Misalnya dalam sastra mempengaruhi dsalam bentuk sajak/lisan dan dalam bentuk seni arca, relief, sastra, musik, dan wayang. Sebelum masuknya pengaruh India, sastra Nusantara berupa sastra lisan. Dengan masuknya pengaruh sastra dari India, sejak zaman Mataram sampai dengan zaman Majapahit awal dikenal sastra tembang yang disebutkakawin ka-kawi-an. Memasuki zaman Majapahit pertengahan irama kakawin digeser oleh irama kidung. Hasil karya sastra Nusantara akibat pengaruh budaya India sebagai bidang seni Budaya India juga berpengaruh pada wayang. Wayang dan musiknya gamelan merupakan kebudayaan asli dari Nusantara berkaitan dengan pemujaan kepada roh para leluhur. Namun, budaya India memperkaya wayang dengan menyumbangkan beragam cerita, yaitu dari epos Mahabharata dan Ramayana. Jadi, wayang dan gamelannya merupakan asli Nusantara sementara cerita yang dimainkannya berasal dari India. Dalam wayang terdapat pula aspek politik, yaitu penyampaian kritik-kritik sosial. Wayang dapat juga digunakan sebagai wadah penyampaian hal-hal baru yang tidak dapat diberikan secara hindu budha terhadap bidang ekonomi dan sistem mata pencaharian indonesia, terutama dalam hal pengenalan... Jawaban Perdagangan luar negeriPembahasanDi masa Hindu-Budha, kegiatan perdagangan dan kegiatan ekonomi di Indonesia terbagi menjadi tiga, yakni 1. Perdagangan Maritim 2. Perdagangan Agraris3. Perdagangan Maritim-AgrarisPerdagangan maritim merupakan kegiatan transaksi ekonomi yang dilakukan oleh kerajaan yang berada di pesisir atau di pelabuhan. Komoditas maritim seperti kapur barus, rempah-rempah, emas, sutera dan berbagai jenis ikan ke berbagai pedagang bangsa pendatang seperti pedagang India dan Tiongkok yang singgah di Nusantara. Contoh kerajaan yang menggunakan sistem perdagangan ini adalah Kerajaan Sriwijaya. Yang kedua adalah Perdagangan agraris. Perdagangan ini biasanya dilakukan kerajaan yang berada di pedalaman. Komoditas kerajaan dalam perdagangan agraris adalah komoditas Pertanian seperti beras. Kerajaan agraris merupakan kerajaan yang bergantung pada sungai besar sebagai alat transportasi yang melakukan transaksi pedagang bangsa pendatang seperti pedagang India dan Tiongkok yang singgah di Nusantara. Berbeda dengan kerajaan maritim yang sangat bergantung kepada pelabuhan dan pesisir pantai sebagai penghubung kegiatan transaksi perdagangan. Beberapa kerajaan yang dikenal menggunkana sistem perdagangan agraris adalah Kerajaan Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Kediri, dan Kerajaan ketiga adalah Perdagangan Maritim-Agraris. Kerajaan ini memiliki 2 bagian perdagangan yangmemiliki sungai dan pesisir sebagai media perdagangan luar negeri ke berbagai pedagang bangsa pendatang seperti pedagang India dan Tiongkok yang singgah di kerajaan yang dikenal dengan sistem perdagangan Maritim-Agraris adalah Kerajaan Majapahit, yang memiliki wilayah pelabuhan di pantai utara Jawa, dan Sungai Brantas dan Bengawan solo sebagai pusat kegiatan perdagangan agraris yang juga cocok dipakai untuk menanam padi. Prasasti Tugu dapat diketahui salah satu pusat perhatian Raja Mulawarman adalah Jawaban Kesejahteraan rakyatnyaPEMBAHASANPrasasti Tugu ini ditemukan pada tahun 1878 di Kampung Tugu Cilincing Bekasi. Kemudian pada tahun 1911 dipindahkan ke museum Prasasti Tugu ini terdapat tulisan aksara Pallawadan disusun dalam bentuk seloka bahasa sansekerta dengan metrum dari lima baris yang bersusun melingkari permukaan batu isinya adalah rajadhirajena guruna pinabhahuna khata khyatam purin yayau pravarddhamanadwavincadvatsa re crigunaujasa narendradhvajbhunena bhuten Purnnavarmmana prarabhya Phalgunene mase khata krshnatashimithau Caitracukla-trayodcyam dinais siddhaikavinchakaih shatsahasrena dhanusham sacaten ca dvavincena nadi ramya Gomati nirmalodaka pitamahasya rajarshervvidarya ggo-sahasrenana prayati krtadakshinoJika diterjemahkan artinya adalahDulu sungai yang bernama Candrabhaga telah digali oleh maharaja yang mulia dan mempunyai lengan kencang dan kuat yakni Raja Mulawarman untuk mengalirkannya ke laut, setelah sungai ini sampai di istana kerajaan yang termahsyur, di dalam tahun ke-22 pemerintahannya yang gemilang, dilakukan penggalian di Sungai Candrabhaga setelah sungai itu melampaui ibukota yang masyhur dan sebelum masuk ke laut. Penggalian itu dimulai pada hari kedelapan bulan genap bulan Phalguna dan selesai pada hari ketiga belas bulan terang bulan Citra, selama dua puluh satu hari. Saluran baru tersebut dengan air jernih bernama Sungai Gomati mengalir sepanjang busur melampaui asrama pendeta raja yang di pepundi sebagai leluhur bersama para brahmana. Para pendeta itu diberi hadiah seribu ekor tersebut dilakukan untuk menghindari bencana alam yang berupa banjir yang sering terjadi pada saat masa pemerintahan Mulawarman dan juga kekeringan pada musim tersebut semata mata dilakukan demi kesejahteraan rakyatnya. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta24 Maret 2022 1430Halo Kayla S. Kakak bantu jawab ya. Jawaban yang tepat adalah kesusastraan tidak ada opsi jawaban yang benar. Berikut penjelasannya ya. Masuknya kebudayaan India ke Indonesia turut mempengaruhi berbagai biang, termasuk mendorong berkembangnya karya sastra bercorak Hindu-Buddha seperti kitab. Kitab berupa kumpulan kisah, catatan, atau laporan tentang suatu peristiwa, kadang di dalamnya juga terdapat mitos. Pengaruh akulturasi budaya ini paling jelas tampak pada upaya adaptasi yang dilakukan oleh sejumlah pujangga seperti Mpu Kanwa, Mpu Sedah, Mpu Dharmaja, dan Mpu Panuluh. Mereka melakukan adaptasi terhadap epos Mahabharata dan Ramayana disesuaikan dengan kondisi pada masa saat itu. Semoga membantuŸ˜Š
Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia30 Juli 2022 1258Lahirnya epos Ramayana dan Mahabarata adalah perwujudan lebih lanjut dari pengaruh Hindu-Buddha dalam bidang aksara. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut. Berkembangnya karya sastra terutama yang bersumber dari Mahabrata dan Ramayana, melahirkan seni pertunjukan wayang kulit. Isi dan cerita pertunjukan wayang banyak mengandung nilai-nilai yang bersifat mendidik. Cerita dalam pertunjukan wayang berasal dari India, tetapi wayangnya asli dari Indonesia. Selain itu ada pula tokoh-tokoh pewayangan yang khas Indonesia. Misalnya tokoh-tokoh punakawan seperti Semar, Gareng, Bagong dan Petruk. Tokoh-tokoh ini tidak ditemukan di India. Perkembangan sastra ini didukung oleh penggunaan Bahasa Sansekerta dan huruf-huruf India seperti Pallawa, Prenagari, dan Dewanagari. Dengan demikian, jawaban yang benar adalah B. Semoga membantu.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. SIAPAKAH PENGARANG MAHABARATASiapa yang tak kenal Mahabarata. Sebuah epos yang mengisahkan tentang sebuah perang bersaudara di medan Kuruksethra antara Pandawa dan kurawa. Epos ini diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-4 sampai abad ke 14. Karya besar dari negeri tetangga ini telah diadopsi ke dalam karya sastra Indonesia setelah disesuaikan dengan kepribadian bangsa melalui local genius. Salah satu hasil contoh local genius yang Nampak adalah masalah poliandri. Dalam Mahabarata versi Indonesia, Drupadi dikisahkan sebagai istri dari pembarep Pandawa yakni Puntadewa atau Yudhistira, sedangkan menurut versi India drupadi dikisahkan menjadi istri semua keluarga Pandawa setelah berhasil memenangkan cara untuk menceritakan kisah-kisah dalam epos tersebut, lebih-lebih kepada anak-anak sebagai dongeng penghantar tidur. Dalam bentuknya yang sekarang ini epos Mahabarata menjadi lebih menarik tidak hanya untuk anak-anak, tapi juga untuk orang dewasa. Karena kandung moral, filsafat, mitos, sejarah, kosmologi, legenda yang terdapat didalamnya disajikan dengan media yang sangat menarik, tidak hanya melalui dongeng penghantar tidur, tapi juga melalui media yang lain, misalnya, wayang kulit, wayang para ahli, karya ini menjadi besar seperti yang kita kenal saat ini, karena banyak cerita-cerita puitis, pujian ditambahkan didalamnya. Tidak hanya itu banyak pula atribut dan predikat yang ditujukan kepada pengarangnya, walaupun sebenarnya tambah-tambahan itu bukan karangannya sendiri, namun telah menjadi bagian pada epos tersebut dikemudian harinya. Sehingga karya ini menjadi enak untuk dinikmati dari jaman ke tidak hanya dikenal dinegerinya sendiri, tapi juga besar dan terkenal didunia termasuk Indonesia. Dalam bentuknya seperti yang kita kenal saat ini, epos Mahabarata merupakan naskah yang lebih besar daripada kitab-kitab kuno yang ada pada saat itu. Menurut Prof. Heinrich Zimmer, epos Mahabarata lebih besar dari delapan kali Odyssey dan Illiad yang menceritakan perang Troya itu dijadikan MAHABARATASiapa sangka dibalik kebesaran epos Mahabarata itu menyimpan sejumlah misteri. Siapakah pengarang cerita kepahlawanan yang fenomenal itu? Kontroversi tentang siapa pengarang epos besar itu sampai sekarang masih belum terkuak. Bhagawan Wyasa yang saat ini disebut-sebutsebagai pengarang-penyair epos tersebut kembali dipertanyakan. Benarkah Bhagawan Wyasa adalah pengarang-penyair epos Mahabharata? Ada beberapa teori dan logika berfikir yang mempertanyakan keberadaan Bhagawan Wyasa sebagai pengarang-penyair menurut anggapan kuno, Bhagawan Wyasa dikatakan pula sebagai penyusun kitab-kitab Weda, wedanta dan Purana. Dari sinilah sebenarnya awal dari sebuah kontrovensi. Mengapa? Sebab tenggat waktu lahirnya kitab-kitab Weda, Wedanta dan purana dengan Mahabharata begitu sangat jauh, kira-kira antara 300 tahun SM dan abad ke 4 sesudah menurut naskah kuno Purana, ditemukan sebanyak 28 orang Wyasa Etimologi kata Wyasa itu adalah penyusunan atau pengatur. Dimungkinkan dalam hubungan artian inilah tiap penyusun, pencipta atau pengarang jaman dulu disebut Bhagawan bila karya itu adalah sebuah karya yang fenomena sehingga wajar bial ia mendapat pujian. Disamping itu pada jaman dahulu sering dijum[ai hasil karya sastra anonim atau tanpa – seorang sarjana kebudayaan kuno mengatakan bahwa epos Mahabharata tidak ditulis oleh seorang saja dan tidak dalam satu jaman. Lebih lanjut ia mengatakan, “Mahabharata bukanlah hanya merupakan suatu buku, melainkan suatu kesusastraan yang luas disusun dalam jangka waktu yang sangat lama”.Pendapat ini dikuatkan dengan kenyataan-kenyataan dalam epos tersebut yang melukiskan kejadian, peristiwa, pokok persoalan, dan berbagai keterangan tentang keadaan masyarakat, pemerintah dan sebagainya yang terdapat dalam naskah-naskah kuno seperti Weda, Wedanta dan purana, jangka waktu kehadirannya berjarak cukup lama satu sama logika berfikir inilah yang membuat Bhagawan Wyasa sebagai pengarang=penyair Mahabharata sukar untuk dipertahankan. Namun demikian ada juga logika berfikir yang memperkuat keberadaan Bhagawan Wyasa sebagai pengarang-penyair Wyasa sebagai pengarang-penyair epos Mahabharata adalah anak dari Resi Palasara dengan Setyawati, gadis nelayan yang cantik atas perkawinan yang tidak sah. Ia dibesarkan di lingkungan kehidupan keagamaan dan kesusasteraan oleh ayahnya bukan ibunya. Setelah melahirkan setyawati itu dikatakan menjadi gadis perawan lagi berkat restu suci dari sang Raja Santanu atas Setyawati di tepi hutan yang jatuh cinta kepadanya berakhir pada sebuah pernikahan. Santanu adalah datuk dari Dhristarasta dan Pandawa karenanya ia menjadi moyang dari Kurawa dan Pandawa. Atau dengan kata lain Santanu adalah datuk tidak resmi dari sata Kurawa dan Pandawa Lima. Ini berarti Wyasa masih kerabat dekat dengan Pandawa dan kurawa, yang masih menjadi actor penting dalam sebuah perang dahsyat di medan Kurukshetra. Dalam kaitan ilmiah Bhagawan Wyasa dapat kita pahami betapa dekatnya ia dengan kejadian dalam kisah pertempuran itu. Sehingga ia dapat melukiskan peristiwa-peristiwa dengan sangat jelas dan mengahrukan. Teristimewa lagi ia sendiri dalam satu dan lain hal dapat dikatakan selalu “ terlibat “ dalam peperangan besar itu, setidak-tidaknya dari segi moral dan tentang siapa pengarang-penyair Mahabharata mulai terkuak setelah para sarjana Kebudayaan kuno dan ahli kesusasteraan dari barat maupun timur, baik anggapan tradisional maupun pendapat modern semua setuju untuk mengatakan bahwa pengarang-penyair epos Mahabharata ini aslinya Wyasa. Secara lengkap ia disebut Khrisna Dwipayana Siorensen, misalnya menyimpulkan bahwa dalam epos ini dalam bentuk aslinya adalah sebuah saga, hasil ciptaan pemikiran seseorang, yang tidak mengandung kontradiksi, ulangan atau penyimpangan. Dengan jalan menyisihkan semua tambah-tambahan pada aslinya. Epos Mahabharata yang orisinil terdiri dari 7000 atau 8000 dan A. Ludwig, menyimpulkan bahwa terdapat hubungan organik antara sumber-sumber, kitab-kitab Wedda dengan Materi epos tersebut. Disarikan dari Pendit Nyoman S. 1980. MAHABARATA sebuah perang dahsyat di medan kKurukshetra Jakarta Bahtara Karya Aksara Lihat Sosbud Selengkapnya
lahirnya epos ramayana dan mahabarata